Minggu, 29 Agustus 2010
Hal-hal yang "enak" pas sakit
udah agak pulihan sih.... ada enaknya ada enggaknya...hehehehe
perhatian sodara2 dan pak'e mak'e dah berkurang...(Jadi kepingin sakit lagi...oh tidak...no yang dipingin perhatian berlebihnya, bukan sakitnya :P , apalagi insidennya...gak lagi2)
Itu salah satu hal yang "enak" pas sakit..., selain apa-apa diturutin... , minta ini minta itu hampir semua diturutin (Heran ya, pas sehat, jarang2 diturutin), nggak ikut kerja(bantu masak, nyuci, nyapu, apalgi ngosek wc...uhui..senangnya :D )
Bangun agak siangan sah2 aja...tidur habis sarapan (ya ialah, karena minggu pertama praktis hanya bisa tiduran), makan diantar ke kamar, kalau mau manja, minta disuapin, mandi sekali sehari juga sah2 aja...hohoho, kamar rada2 berantakan mak'e gak ngomel....
Minggu kedua, mulai bosan tiduran dan cuma baca n kuping ampe panas dngr mp3.....
Pas semua penghuni rumah nggak ada, kesepian banget, aku mengubek2 koleksi dvd adek cewekku yang doyan drama2 korea, n mencoba nonton (padahal biasanya nggak suka nonton drama korea, rada males, tauk kenapa, aku pikir pasti nggak jauh beda sama sinetron yang panjangnya bermil2, biarpun suka nulis puisi n cerita aku nggak suka nonton)
dan akhirnya aku mulai menikmati satu kaset ke kaset lainnya...enak juga, mataku awas melirk jam, kusetel alarmku ke jam2 biasanya adikku pulang sekolah, ogah ketahuan nonton karena selama ini aku ngeledekin dia drama queen karena senangnya ama drama korea(tapi beneran deh adekku itu punya bakat drama queen)
....sekarang aku ngerti kenapa adekku suka banget ma drama2 korea, hoho sepertinya aku teracuni....(lee min ho...)
koleksi adekku bukan drama korea aja sih, ada juga drama taiwan ama jepang.....dari semuanya aku suka full house, hana dori yango dan kembarannya boys before flower, hihii, ngerti sekarang kenapa adekku suka ketwa gila kalau lagi nonton....atau mewek nggak jelas......kenapa dia bisa klepek2 lihat pemain2 korea....ow mereka memang guanteng2(tapi kayanya nggak alami ya...huwehehe)
(Penasaran sama drama asia aku searching2 tentang judul2 drama asia....buset dah ternyata dah banyak banget...koleksi adekku mah masih sedikit, masih 20 han judul, aku juga baca2 sinopsisnya, lucu dan asyik2 juga, selama ini aku hanya menkonsumsi film2 barat, ternyata darama asia asyik juga, rasanya aku benar2 teracuni)
Tiga hari puas ngelahap koleksi adekku(nggak semuanya sih, karena aku milih cover yang menarik aja untuk ditonton ^_^) besoknya aku ngubek2 koleksi abangku. nah dia penggemar film barat sih, aku juga, tapi kayanya koleksi abangku lumayan2 "seram" juga, tapi aku coba nonton....semua judul gak ada yang ditonton tuntas, karena setiap muncul adegan "syeram" aku mematikannya...begh....ngerti sekarang kenapa abangku nyimpan koleksinya di bawah tempat tidur, dan selalu nonton dikamar....(harusnya abangku cepat kawin nih) Untung aku gak teracuni.... :P
Kembali bergelut di kamar, mulai bosan, ngsms adek biar dibeliin es krim (biasanya pas sehat, q dibatasi ma mak'e makan es krim, tapi sekarang dipuas2in...), trus ngesms mak' e biar dibawa gorengan pas pulang kerja....
Aku pikir kegiatanku seminggu mengubek2 kamar adek dan abang nggak ketahuan, tapi adekku mulai curiga, katanya susunan kasetnya nggak sama sama yang dia ingat(begh kena virus drama nih anak, jadi ingat sama tae kyung di he's beautiful, :D), tapi akhirnya aku ngaku, trus bilang, kenapa hana dori yango nya cuma season 1 beli yang season 2 dong, eh adekku bilang, nggak enak ah....
ceritanya? tanyaku, bukan tapi pemerannya kurang cakep2,...gubrak.....astaga(wajar sih adekku masih kelas 3 SMA)
"Eh, tumben, katanya nggak enak? Apa karena benturan dikepala kakak, jadi berubah selera?"
Gubrak....(lagi) adekku benar2 kena racun drama
"Wah bahaya juga ya kalau penyakit amnesia kakak makin parah"
Aku tertawa, walau harus meringis sedikit karena masih perih di sudut bibirku, aku emang rada pelupa
"Eh, nonton drama memang bagus ya, tapi jangan sampai gitu dong, drama just drama, kenyataan ya kenyataan." Ujarku.
"Sok bijak deh..." Sindir adekku. "Eh kak, paling suka sama siapa?"
Lalu kami ngobrolin hal2 tentang drama (kami sebenarnya jarang ngobrol, karena aku nggak termasuk sodara yang baik, hehehehe, soalnya aku selama ini nggak begitu memahami mereka, n memang rada malas ngobrol, seringnya berantem karena salah paham)
Abangku juga mulai curiga, katanya "kotak rahasianya" yang biasannya ada di sebelah kiri kok pindah ke sebelah kanan. Ups, aku cuma nyengir, melihat cengiranku balik abangku yang nyengir..."jangan kasih tahu nyokap ya!?" "Es krim coklat."
Abangku mengacak rambutku...hehehe, sejak sakit aku jadi suka meras...(Biasanya aku malas bermanja-manja sama abangku, abangku juga malas, munkin karena beda usia kami cuma 2 tahun, beda kalau dia sama adekku, begh....)
Kesimpulannya pas sakit
- Dapat perhatian lebih
- Apa2 dimauin
- bisa ngelakuin hal2 yang mungkin sebelumnya gak dilakuin
- dapat hobi baru
- Hubungan ama sodara2 makin dekat
(Paling enggak itu yang kurasakan saat sakit, meskipun begitu...aku nggak mau sakit lagi...., tetap nggak enak....(walau ada enaknya :P )
Langit Luas Hatimu
yang ingin bersinar di langit hati milikmu
Aku ingin berkilau dan kau terjebak di dalam cahayaku
Tapi....
Menginginkanmu sungguh menyesakkan
karena tak hanya aku yang mengitari langitmu
Aku adalah satu bintang
Yang bermimpi ada di langit luas hatimu
Namun kau tak tahu itu...
Tapi aku akan tetap bersinar Sampai kau sadar
Aku adalah satu bintang
Yang ingin bersinar di langit luas hatimu
Jumat, 09 Juli 2010
10 Lagu Romantis Versi Gw
1. The Gift (Martina Mcbride & Jim Brickman)
Nggak tahu kenapa, setiap dengar lagu ini ada denyut aneh..., apalagi pas lirik...
............
all i want is to hold you forever
all i need is you more every day
you saved my heart
from being broken apart
you gave your love away
and i'm thankful every day
for the gift..................
2. I finally found someone,(Barbra Streisand & Bryan Adams). Yang gak tau lagu in kelewat dah...
I finally found someone That knocks me off my feet I finally found the one That makes me feel complete
(Sayangnya belum ketemu yang bikin hidup gw komplit...smiks....smiks)
3. Mahal Kita (Maricris Garcia)
Mungkin nggak banyak yang tahu lagu filipina ini, kecuali penggemar Telenovela Marimar versi Filipina ^_^.
Kalau diterjemahkan mahal kita tuh, artinya Aku Cinta padamu. Pertama suka karena iramanya yang mendayu-dayu dan musiknya yang sendu..., menimbulkan denyut aneh. Setelah cari sana-sini akhirnya dapat lirik dan terjemahannya....
paling suka bait terakhirnya:
dito sa aking puso ang ating paraiso ang tahanan ng pag-ibig na di magbabago
Artinya kira2 disini, dihatiku, surga kita, rumah cinta yang tak pernah berubah @_@
Mahal kita walang hanggan : aku mencintaimu selamanya @_@
4. If we hold on Together Diana Ross
...............................
If we hold on together
I know our dreams will never die
Dreams see us through to forever
Where clouds roll by
For you and I
...................................
5. Ketika Senyummu Hadir (Tika Bisono)
Lagu jadul, , gw dengarnya pertama dari koleksi kakak teman....ternyata asyik juga, apalgi kalo pas pdkt ma seseorang, trus dengar lagu ini, bikin senyum-senyum sendiri.......
Detik2 tlah berlalu, aku sangat menantinya.............
kutunggu isyarat matamu, adakah perhatianmu.........
6. I Love You (Sarah Mclachlan)
Sebenarnya aq suka semua lagu Sarah Mclachan, tapi yang paling2 lagu ini deh,
Ceritanya ketemuan, ngobrol, pisahan, eh pas pulang sadar, tadi lupa bilang i love you, ^_^
........................
And you just walk away. And I forgot. To tell you. I love you.
.................................
Plus musiknya yang bikin merinding.....
7. One Night (The Corrs)
............................
I'm waiting for your call 'Cos I've made up my mind.
No I cannot deny So for one night, is it alright
That I give... you
My heart, my love, my heart
Just for one night My body, my soul
Just for one night my love, my love
For one night, one night, one night
...........................
Musiknya bikin merinding disko....
8. Matamu (Titi Dj)
Suka banget sama nih lagu...pas naksir sama orang, karena matanya, caranya natap gw, bikin susah napas...(Lebay mode:on) ^_^
9. I wanna grow old with you-Adam Sandler
.................................
i wanna make you smile
whenever you're sad
carry you around when your arthritis is bad
all i wanna do, is grow old with you....
i'll give you coat when you cold.....
Co cwiiit......@_@
Ada nggak ya cowok kayak gitu....
10. You've got a away (Shania twain)
...........................
oh how i adore you like no one before you
i love u just the way you are
.....................................
Banyak sih lagu-lagu romantis n asyik lainnya, tapi 10 aja deh...karena kalau dicantumin semua...kayaknya nggak cukup tempat ^_^, kalau lagu romantis kalian apa????
Langit Senja Hari
Jumat, 25 Juni 2010
Mantan Terindah
Hm...sungguh mustahil. Itu pendapatku dulu.
Bukankah kalau kita mencintai seseorang, kita akan berusaha mendapatkannya
cemburu bila dia dengan yang lain
sakit saat tidak bisa memilikinya...
Juga kalimat yang mengatakan: ketika kita kehilangan sesuatu, barulah kita sadari betapa berharganya sesuatu yang hilang. Kau tak akan tahu apa yang kau miliki sebelum kau kehilangan....
Tapi seiring waktu....
ketika aku mengenalmu
ketika kita akhirnya jadian
ketika kita akhirnya harus berakhir
Ketika akhirnya engkau menikah dengan orang lain....
Entah kenapa rasa sakit yang ada tak sesakit yang kupikirkan saat akan melepasmu
Entah kenapa ketika melihat engkau tersenyum bahagia
Ketika melihat matamu berbinar indah
Aku tiba-tiba turut bahagia dan berbisik semoga bahagia selamanya....
Apakah mungkin aku sudah tidak mencintainya lagi....???
Tidak, jantungku masih bergetar hebat setiap menatapnya, tidak pernah berubah seperti saat dulu pertama kali aku mengenalnya
Rinduku masih ada untuknya
Dan dengan membayangkannya masih menciptakan desiran aneh...
Ya, aku masih mencintainya....
Bedanya mungkin adalah aku tidak lagi mencintainya membabi buta seperti dulu
Kini aku mencintainya dengan cara yang lebih dewasa....
Dengan melihatnya bahagia, aku turut bahagia...
Meski kadang ada rasa sakit, tak sebesar rasa bahagia saat melihatmu tertawa meski tak lagi denganku...
Aku tak tahu apa bisa mencintai seseorang yang lain seperti aku mencintaimu...tapi aku berharap yang terbaik buatmu
Aku kini sedang menata hatiku
Mencoba mengembalikannya seperti dulu sebelum saat mengenalmu
Meski sulit aku akan berusaha
Aku mengurungkan niatku membayar di kasir...karena aku melihatnya sedang di kasir bersama istrinya. Aku tak sadar tersenyum kecil, meski pedih menoreh hatiku. Kutunggu mereka selesai. Apakah aku pengecut??? Aku menggeleng, entahlah!!!
Seperti kata kahitna:Mau dikatakan apalagi......
Kamu memang mantan terindahku...maaf dulu aku melukaimu...dan saat aku ingin kembali kau telah merajut kasih dengan yang lain....
Semoga bahagia Selamanya...
Aku menahan air mataku...tidak, aku tidak boleh menangis lagi...
Rabu, 03 Maret 2010
Cinta part I
“Jangan sinis gitu dong Ag, namanya juga cinta itu buta.”
“Hei, siapa bilang cinta itu buta? Cinta itu punya mata tahu nggak sih, kalau enggak…”
“Sudah-sudah, kok jadi sengit sih?” Potong Rifka.
“Tau tuh, belum pernah jatuh cinta sih!” Sungut Katty. Agita cemberut.
“Sudahlah Git, biarin aja dia seperti itu!” Wita buka suara.
“Kan sesama teman wajib menasehati. Aku heran, apa karena cinta Efa nggak bisa berpikir sehat?” Agita tak habis pikir bagaimana Efa lebih mementingkan ketemu Rifan pacarnya, daripada sekolah. Karena cinta ? Apaan!? Gerutu Agita dalam hati.
“Kalau Rifan memang cinta sama Efa, dia nggak akan suka maksa Efa sering bolos biar mereka bisa ketemuan. Seharusnya dia tahu apa yang baik buat orang yang dicintainya.”
Mendengar ucapan Agita, ketiga temannya senyum-senyum.
“Hei, apa yang salah dengan ucapanku !” Bentaknya.
“Sok tua banget sih ngomongnya Git. Eh kalau suatu hari kau merasakan yang namanya cinta, pasti ngerti.” Ujar Katty yang paling mentolerir tindakan Efa.
“Eh biar aku nanti jatuh cinta atau apa namanya, masih tetap berpikir waras, tau!”
“Ya, sekarang bisa bilang begitu, nanti kalau udah ngerasain sendiri…”
“Kenapa?!” Bentak Agita memotong ucapan Wita.
“Nggak…” Desis Wita menahan senyumnya. Agita sudah persis nenek ceriwis yang mengkhawatirkan cucunya.
“Aku pernah suka sama seseorang, tapi nggak begitu.”
“Oh Tuan Putri sudah pernah jatuh cinta, sama siapa? Aduh pengen tahu siapa orang malang itu?” Goda Katty. Agita hampir membalas ledekan Katty ketika Rifka angkat suara. Seperti biasa Rifka memang selalu jadi penengah dan apa yang diucapkannya dituruti teman-temannya.
“Sudah, kok jadi kita yang ribut, sementara yang diributin malah lagi senang-senang.”
“Habis, Agita sih sengit banget.” Celetuk Wita.
“Ya, karena aku sayang sama Efa, tapi sudahlah aku nggak mau mengerjakan tugasnya.”
“Nggak ada yang suruh kan Ag? Yang paling rajin mengerjakan tugas Efa kan kamu.” Ujar Rifka.
“Sekarang aku sadar, itu yang buat dia nyantai dan nggak merasa bersalah kalau bolos.”
“Kita juga udah niat kok nggak mau mengerjakan tugas-tugas Efa, biar di tahu rasa sekali-sekali. Tapi…Ag, jangan sinis dong sama yang namanya cinta. Kena batunya baru tahu rasa.” Nasehat Katty.
“Ya deh, kamu memang ahli kalau urusan cinta.” Ujar Agita cemberut.
”Efa bolos lagi hari ini?” Tanya Esar pada Rifka pada saat pulang Sekolah. Rumah mereka searah dan tidak jauh dari sekolah, jadi hampir tiap hari mereka pulang sama-sama meski tak sekelas.
“Kok tahu?”
“Dari tadi aku lihat Agita uring-uringan.”
Rifka tertawa. “Agita uring-uringan kan biasa, malah kalau dalam sehari nggak uring-uringan bukan Agita namanya.”
“Uring-uringannya lain, nah kalau aku perhatikan, dia uring-uringan seperti tadi, pasti karena Efa bolos.”
Rifka menatap Esar sebentar, lalu tertawa kecil. “Kamu suka merhatiin Agita ya?”
Ditanya begitu Esar cuma nyengir.
“Kamu suka sama Agita?”
“Ya…, seperti itulah.”
“Seperti ya, tapi aku bilang selamat berjuang, semoga bisa menaklukkan hati Tuan Putri! Aku diluan ya” Kelakar Rifka sebelum masuk kedalam rumahnya. Esar lagi-lagi cuma bisa nyengir. Rifka benar, nggak mudah mendekati Agita. Tapi meski suka uring-uringan dan sedikit jutek, pada dasarnya anaknya baik
“Halo?” Rifka mengangkat telepon yang dari tadi berdering dengan malas.
“Halo Rif, Efa nih, ada tugas nggak?”
“Kamu! Ganggu tidur siang orang aja, eh Fa, biar ada tugas, kerjakan sendiri, sebentar lagi Ujian Akhir, Rifan nggak pernah ngingatin itu ya?” Ujar Rifka lalu menutup telepon lalu menuju kamarnya melanjutkan tidur siangnya.
Pohon (tanda) Cinta Part I
“Hei, kamu kesini!”
“Apaan sih kak?”
“Apaan sih kak, apaan sih kak!? Kamu sedari tadi ngapain aja?”
“Bantu nanam pohon.”
“Bantu nanam pohon? Apa yang kau bantu?”
Gadis kecil itu menggaruk kepalanya. “Pokoknya bantu deh.”
“Mana pohon yang kamu tanam sendiri?”
“Ya… belum ada, dari tadi cuma bantu kak.”
“Kakak lihat kamu dari tadi hanya main tanah, cekikikan gak jelas, dimana letak bantuan kamu?”
“Kan aku buat yang lain tertawa, itung-itung ngilangin stress mereka karena harus nanam pohon.”
Kristo melongo. Wajah polos dihadapannya mengatakannya dengan sungguh-sungguh. “Kamu tahu, ke sini buat apa?”
“Nanam pohon.”
“Masing-masing minimal 1, nah apa kamu…”
“Ada apa Kris?”
“Ini, sedari tadi aku lihat dia ngajak yang lainnya ketawa-ketawa gak jelas, dia Rapala dari sekolah mana sih?”
“Sori bos, ini adek aku, my sista yang paling manis sedunia, dia bukan anggota Rapala, tadi sengaja kuajak kemari, kasihan, liburan di rumah aja.”
Kristo menatap gadis kecil yang cemberut itu. Lalu menatap Niko. “Kok gak mirip?”
“Ya sudahlah gak penting, Yik, bantuin kakak nanam pohon di sebelah sana.” Niko merangkul Ayie lalu mengajaknya menuju bagian selatan perbukitan yang gundul itu
“Ok my brother.”
Kristo menggedikkan bahunya. Mengedarkan pandangannya ke sekeliling perbukitan, sudah setengahnya ditanam bibit pohon yang diharap dapat tumbuh dengan baik, hingga kembali menghijaukan dan menyejukkan kawasan perbukitan itu.
“Kristo!”
Kristo menoleh. Dia tersenyum. Anastasia.
“Ya Nas?”
“Kita tanam pohon berdua yuk, di sebelah selatan sana.”
Kristo mengangguk, lalu mengikuti langkah kekasih hatinya itu.
“Cukup, udah cukup dalam.” Ucap Anastasia. Kristo berhenti menggali.
“Semoga pohon ini tumbuh dengan baik, seperti cinta kita.”
“Tanda cintamu padaku, cintaku padamu, dan cinta kita pada alam. Semoga pohon ini tumbuh baik, menghiasi alam dan menyejukkan bumi. Juga cinta kita.” Tambah Kristo.
Anastasia tersenyum. “Amin!” Lalu dia memasukkan bibit pohon itu ke dalam lubang yang telah dibuat Kristo tadi. Sambil tersenyum mereka berdua mulai menutup lubang itu dengan tanah.
“Hei, melamunkan apa?”
Kristo menggeleng.
“Dari tadi senyum-senyum gak jelas, kamu kesambet?”
Kristo tertawa. “Kamu tahu, setiap kita mengadakan penghijauan seperti ini, aku teringat sesuatu.”
“Sesuatu atau seseorang?”
“Sebuah kenangan.”
“Kenangan indah tentunya?”
“Sebagian, sebagian lagi kenangan sedih.”
Valent menatap Kristo tak mengerti.
“Tentang siapa?”
Kristo hanya tersenyum. Matanya menerawang jauh ke atas bukit yang gersang itu.
“Hi…. Cacing nih.”
“Gak takut! Gak takut!”
“Kakak lempar!”
“Kiya…!” Ayie berlari mundur menghindari lemparan cacing Niko.
“Aw!” Tanpa sadar dia menabrak seseorang yang sedang menanam bibit pohon.
Gedebuk!
“Aw!” Keluh Ayie.
“Yik, kamu gak apa-apa?” Niko mendekati Ayie dan mebantunya berdiri.
“Gak papa kak.” Ujar Ayie sambil membersihkan tanah di celananya. “Maaf!” Desisnya pada orang yang sempat tertimpa tubuhnya sebelum terguling ke tanah.
“Kristo, pohon kita!”
Ayie melompat karena terkejutnya mendengar jeritan itu.
“A…, hancur deh!”
“Ups, sori!” Seru Ayie, tak sadar dia menginjak pohon yang setengah hancur kena timpa tubuhnya tadi. Bibit itu kini terkulai.
Kristo berdiri kesal menatap Niko.
“Sori prend, sori, adik ku kan gak sengaja!”
“Sengaja atau enggak, dia sudah merusak satu bakal yang akan menjadi pohon besar! Apalagi itu pohon cinta kita berdua!”
“Kan aku udah minta maaf!” Ayie menutup mulutnya ketika 2 pasang mata itu melotot kepadanya. “Sudah rusak juga kan, mau bilang apa?” Desisnya lagi membuat 2 pasang mata itu semakin melotot.
“Udah-udah, sori banget, ini salah aku, tadi aku ngajak adikku bercanda. Maaf ya, udah merusak pohon cinta kalian.”
“Bukan hanya itu! Kamu beneran pecinta alam gak sih? Ngajak balita yang gak ngerti apa-apa kemari? Kamu sudah mematikan satu bibit pohon rindang!”
“Lebih dari sekedar itu! Lihat aja, kalau ada apa-apa dengan cinta kami, kalian tanggung jawab!”
“Nas, Anas, tunggu! H…, Nik, kita perlu bicara nanti! Makanya kalau lagi nanam pohon, Jangan ngajak balita!” Kristo berlari mengajar Anastasia.
:Ii…, berlebihan banget sih?” Gerutu Ayie.
“Kita memang salah sistaku!!!” Niko mencubit pipi Ayie sambil menatap bibit pohon yang sudah setengah rusak itu.
“Lagian, mereka over romantic begitu sih?!! Pohon cinta! Apaan!? Kebanyakan baca novel romantis atau melodrama gitu kayaknya! Hu…, katanya pecinta alam, biasanya jiwanya kuat, survive, tegar, ya kok karena begitu aja cewek tadi mewek! Hah, ngatain aku balita lagi! Umur aku udah 13, udah akil balik lagi! Lagipula siapa bilang anak kecil gak usah diajak nanam pohon, malah harus mulai diajari sejak dini, tul gak brother? Siapa sih dia, kok ngatur banget?”
Niko tertawa melihat gaya Ayik yang bicara sambil mengacung-acungkan tangannya bak orator ulung. “Dia ketua Rapala sekotamadya.”
“Huh, ketua, tapi hatinya kok so romantic bikin mual begitu?”
“Tetap aja kita salah Ayie..k! Diluar masalah mereka yang over romantic itu, kita udah merusak 1 masa depan pohon!”
“Ya kan nggak sengaja!”
“Sengaja atau nggak, tetap aja kita salah! Ya udah, kakak ke camp dulu, kamu terserah deh ngapain, tapi awas, jangan ngerusak pohon lagi!”
“Ia ia, aku tahu!”
Ayie menatap bibit yang sudah terkulai itu. “Belum rusak-rusak amat.” Desisnya lalu jongkok. Dipetiknya daun-daun yang setengah hancur kena injak kakinya tadi. Lalu dicobanya kembali menanam bibit itu. Menggemburkan tanah, lalu memasukkan kembali bibit itu ke dalam lubang. Ayie memadatkan tanahnya kembali.
“Hei pohon, tumbuh dong, jadilah pohon yang kuat, berdaun rindang, ya meski aku sempat melukaimu, ya maaf ya! Gak sengaja! Jangan marah! Itung-itung nolong 2 manusia yang sok romantic habis tadi. Katanya nasib cinta mereka tergantung kamu! Gak masuk akal sih, tapi tolong ya, tumbuh dengan baik!” Bisik Ayie sambil menepuk tanah di sekitar bibit pohon itu.
To be continue
Butterfly (Sebuah Metamorfosa) part I
“Fly, ayo dong bangun! Fly udah telat nih, kamu nggak mau nonton pertandingan Varel yang pertama!” Nathasya menggedor-gedor pintu kamar Fly.
“Aduh ganggu aja sih Nat, ada apa sih?” Fly keluar dengan wajah kusut dan rambut berantakan.
“
“Whatz? Astaga, aku lupa…! Tungguin Nat, aku cuci muka dulu!” Fly terlonjak dan langsung melesat menuju kamar mandi.
“Ih dasar jorok, cepetan Fly, kita udah telat nih!” teriak Nathasya.
Fly, Nathasya, Varelia, Milka, adalah empat sahabat. Nama Fly sebenarnya Felina, keluarganya memanggil dia Fe. Tapi berhubung dia suka sekali sama yang namanya kupu-kupu, teman-temannya menjuluki dia si Butterfly. Awalnya hanya ketiga sahabatnya yang memanggil dia dengan panggilan Fly, yang kemudian diikuti semua orang yang kenal dengan Fe. Fe asyik-asyik aja dijuluki si Kupu-kupu, asal jangan ditambahi akhiran malam saja,
Fly adalah anak kelas 1 SMA yang ceria, baik hati, namun emosinya gampang meledak. Fly juga sangat setia kawan, karena itu meski kadang nyebelin ketiga sahabatnya sayang sekali padanya. Fly itu anaknya moody habis. Kalau suasana hainya cerah begitu bangun pagi, bisa dipastikan satu hari itu Fly bakal menjalani hari dengan ceria. Tapi kalau begitu bangun pagi, suasana hatinya sudah hancur-hancuran, Warning: Jangan Dekati Fly!
Selain moody, sifat jelek Fly yang lain adalah anaknya ceroboh, pelupa, suka ngegampangin masalah, tapi terkadang suka juga bikin masalah tambah rumit. Ya Fly memang susah ditebak entah angin apa yang berhembus dihatinya, angin sepoi-sepoikah atau badai tornado, itu mungkin karena sifatnya yang moody. Fly tidak suka dandan dan sedikit tomboy, malah terkadang tak perduli dengan penampilannya.
Fly sangat suka membaca, terutama koMil detektif dan buku karangan Enyd Blyton dan Aghata Christie. Tempat favoritenya membaca bangku yang ada di taman kota. Fly bermimpi suatu saat nanti dia bisa jadi pengarang sehebat dan setenar dua pengarang idolanya itu. Sayang Fly lebih sering mimpi dari pada berusaha untuk meraih mimpinya itu.
Nathasya, atau yang lebih sering dipanggil Nat, adalah si centil sahabat yang paling dekat dengan Fly. Padahal secara sifat mereka berdua sangat beda. Nat sangat suka dandan, gak heran deh hampir setiap 10 menit, Nat selalu berkaca. Nat paling nggak tahan kalau melewati benda yang bisa memantulkan dirinya. Apalagi kalau melewati tempat parkir, Nat pasti menyempatkan diri berkaca di salah satu kaca mobil yang sedang parkir, atau bahkan di kaca spion sepeda motor orang. Tak jarang banyak kejadian konyol kalau Nat berkaca di tempat parkir. Nat hobby nyanyi, dia bermimpi jadi penyanyi terkenal. Penyanyi favoritenya Shania Twain, warna suaranya juga nggak jauh beda dengan penyanyi country itu. Tak seperti Fly yang lebih suka mimpi, Nat sering ikut perlombaan menyanyi, berharap ada pencari bakat yang melihatnya. Sayang prestasi terbesar Nat adalah menjadi juara III Lomba menyanyi Sekotamadya . Nat orangnya ceriwis dan lebih sering menilai sesuatu dari penampilan luarnya, tapi pada dasarnya dia anak yang baik dan sangat setia kawan.
Milka, pendiam, santai, lembut habis, dan nggak banyak bicara. Tapi sekali bicara ketiga temannya pasti menurut padanya. Apalagi kalau mereka mulai beda pendapat, Milka selalu punya solusi untuk jalan keluarnya. Bahkan kalau diantara mereka berempat ada yang bertengkar, Milka selalu dipilih jadi penengahnya, ketiga temannya menjuluki Milka Miss Peace Maker. Cita-citanya ingin jadi psikolog ternama, nggak heran Milka adalah tempat curhatan banyak orang, bukan hanya ketiga sahabatnya. Milka dijuluki tempat curhatan sejuta umat. Karena lembutnya kadang Milka juga dipanggil angel sama teman-temannya. Tapi jangan salah, kalau Milka sudah marah, siapapun tak berani padanya. Tapi Milka terlalu menjaga perasaan orang hingga terkadang mengabaikan perasaannya sendiri.
Varelia, anaknya tomboy habis, sanking tomboynya dia lebih suka dipanggil Varel, meski ibunya selalu memanggil dia Lia. Baginya panggilan Varel terdengar maskulin dan keren. Dia juga dikenal sebagai si Varel pemberontak, sulit mengontrol emosinya, kalau sudah marah selalu meledak-ledak. Meski begitu dia sangat setia kawan. Dia dan Fly selalu jadi sasaran kecerewatan Nat yang memang perduli sekali sama penampilan. Seperti Fly, dia juga tak suka dandan. Varel cinta mati sama bulutangkis. Pemain idolanya Susi Susanti. Varel bermimpi suatu saat dia bisa sehebat Susi Susanti. Untuk menggapai mimpinya dia masuk klub bulu tangkis yang ada di sekolah.
Hari ini pembukaan Pertandingan Bulu tangkis antar Sekolah. Nah hari ini Varel mewakili sekolahnya bertanding di Pertandingan Bulu Tangkis antar Sekolah.
Selasa, 02 Maret 2010
Langit Pagi Hari
Selasa, 19 Januari 2010
Menerima kenyataan
Semakin aku memikirkannya semakin aku semakin gila...
Aku tak hendak memikirkannya, tapi pikiran itu datang sedndiri. apalagi melihat orang-orang bahagia di sekitarku. seolah-olah hanya aku yang tidak bahagia.
Aku nggak tahu kenapa jadi super duper melankolis begini...
Kenapa aku begitu bodoh selama ini menutup mata dan hati???
Mengharap Burung terbang di langit, punai di tangan di lepaskan....
Akhirnya 2 2 nggak apet.... So.....hurt!!!!!
Sabtu, 16 Januari 2010
10 Film Favorite q
2. Armageddon (1998)
om bruce...is the best...:)
3. Die Hard I,II,III,IV (Suer terkewr-kewer...gak bosan2 nonton nih film...ku dah nonton lebih dari 10 x...nggak bosen juga...)
disini om bruce dah nampak tuir..., but sure...tetap keren.........
4. Troy
5. ice age kocak abiz.....(Meski ada juga adegan mengharukan...)
6 Toy's Story (Ada lucu...ada mengharukan...terutama tentang persahabatan...........)
7. Ace Ventura...(Yuhhui siapa berani bilang ini ga lucu)
8. Mrs Doubtfire.....(Uh... funny mix with melow...)
9. The Mummy (Very Love this movie.................)
10. JUmanji & Zhatura.... (mirip...tapi beda... tapi 2 film ini yahud bgt bat gw...) Lucu + haru
Tidak Punya Waktu
Tiap orang diberi waktu yang sama oleh sang pencipta 24 jam sehari...menurut penelitian 1/3 nya kita gunakan untuk tidur... so standardnya kita punya waktu produktif/beraktifitas tinggal 16 jam
kalau dipikir2 bukan kah 16 jam waktu yang cukup untuk melakukan banyak hal???
tapi pada kenyataannya kita sering sekali merasa kekurangan waktu.... Benarkah???
Sebenarnya persoalannya adalah, mungkin semua juga tahu..persoalannya ada pada cara kita mengatur waktu kita..
Faktor kebudayaan dan kepribadian kita juga turut menentukan bagaimana kita mengatur waktu kita
Kita tidak dapat membeli waktu, karena sang pencipta sudah meberikan jatah yang sama buat kita...
KIta juga tidak dapat mengulang waktu
tidak dapat meminjam waktu
atau bahkan menyewa waktu, atau bahkan menyimpan waktu..., mencuri waktu (meskipun adalah istilah mencuri waktu) karena waktu kita tetap 24 jam sehari...
untuk itu pergunakanlah waktu semaksimal mungkin, seefektif mungkin, sebijaksana mungkin..., agar hari2 kita benar2 berarti...pergunakanlah waktu yang ada...dan tentunya kita tidak menyia2kan waktu, dan dari bibir kita takkan pernah lagi terucap kata :Sori ku nggak punya waktu, atw, maaf lihat nanti ya kalau waktu ku ada....atw...Kalau aku punya waktu aku kerjakan deh.........
Mulailah kita belajar memanage waktu kita yang 16 jam...krena yang 8 sudah kita pakai untuk tidur, bisa saja anda kurangi..tapi jangan coba2 menambahi jam tidur anda...
Kita bukannya tidak punya waktu, kita yang terkadang tidak mau menyediakan waktu kita
Mulailah dari hal kecil...sediakan waktu untuk menyapa kawan,untuk berolahraga, sediakan waktu tentu saja untuk TUHAN, dan tentu saja sediakan waktu untuk bekerja...
Keep spirit
keep fight
Peace....!
KETIKA ENGKAU TERSENYUM part I
“Anak-anak manis, emang kita anak kucing?” Desis Shanty.
“I…, kamu mulai kayak Dedek deh, suka ngomel sendiri.” Bisik Chiana.
“Eh ia, mana tuh anak, kok nggak kelihatan batang hidungnya?” Tanya Santhy menoleh ke belakang. Vici sebangku Aridea mengangkat bahu.
“Pasti tuh anak telat deh! Atau Jangan-jangan dia pikir ini masih libur.” Bisik Lovina yang duduk di belakang Vici.
“Chiana, Vici, Shanty, Lovina, ada apa dengan kalian?” Tegur Bu Anita melihat keempatnya kasak-kusuk.
“Nggak kenapa-napa Bu.” Jawab Vici.
“Nggak kenapa-napa, tapi kok…, eh ya mana Aridea?”
“Nggak tahu Bu!” Jawab Vici.
“Hari pertama sekolah, sudah terlambat! Dia tidak biasanya begini!”
“Sebenarnya Bu, Aridea sudah pindah Bu.” Denis ketua kelas mereka menjawab.
“What?” Serentak Chiana, Vici, Shanty dan Lovina menoleh pada Denis.
“Denis, coba jelaskan?”
“Kata Pak Leo, Aridea pindah ke Jayapura.”
“Jayapura?!” Seru Vici
“Oh begitu. M…, sayang ya, padahal dia salah satu favorit saya. Tapi ya sudahlah. Oh bagaimana liburan kalian?”
“I..h, gila ya, tuh anak pindah ke Jayapura?”
“Kok gak bilang sih?”
“Memang kuntilanak dia?”
“Ia nyebelin banget!”
“Chiana, Vici, Shanty, Lovina! Selalu saja!”
Keempatnya terdiam mendengar bentakan bu Anita.
“Denis!” Panggil Lovina saat istirahat.
“Apa?”
“Jutek banget sih? Eh, kapan pak Leo bilang kalau Ari pindah?”
“Katanya sahabat? Kok gak tau sahabatnya pindah?”
“Kita nanya! Jawab yang bagus dong, jangan kita tanya a, kamu Jawab Y!” Kesal Vici.
“Udah nanya, bentak-bentak lagi.”
“E..h, ya udah, kalau kamu gak mau jawab. Kamu kan yang diluan sewot.” Lerai Santhy.
“Sahabat apaan sih kalian?” Denis berlalu.
Vici mengangkat kepalan tinju ke arah Denis. “Dasar setan jutek!”
“Kayaknya liburan buat dia tambah jutek.” Komentar Lovina.
“Kebelakang yuk.” Ajak Chiana.
“Ngapain?” Tanya Vici.
“Aku bawa HP, kita telepon dia. Yuk!”
Keempatnya menuju belakang sekolah.
“I…h nyebelin, nggak diangkat!”
“Barangkali sekolahnya yang sekarang juga gak bolehin murid bawa HP.” Ujar Vici.
“Ia, mungkin juga, SMS aja deh.” Ucap Shanty.
“Tuh anak benar-benar keterlaluan, masa pindah gak bilang-bilang?” Gerutu Chiana sambil mengetik SMS.
“Siapa yang keterlaluan?”
Ketiganya menoleh kaget.”
“E…h bu Siska, ini bu, Lovina, masa dia…”
“Apa yang kamu sembunyikan itu?” Bu Siska memotong ucapan Chiana.
“Bukan apa-apa kok Bu.”
“Chiana!”
Chiana menggaruk kepalanya dengan tangan kanan, lalu kemudian mengulurkan HPnya yang segera diraih bu Siska.
“Ponsel siapa nih?”
“Saya Bu.”
“Kalian ngapain disini? Kalian mau menelepon siapa? Pacar-pacar kalian?”
“Bukan Bu, kita…” Vici menggaruk-garuk lehernya.
“Beneran bu, kita bukan nelpon pacar kita. Kita cuma mencoba menghubungi Aridea.” Jelas Shanty.
“Ibu bisa lihat panggilan terakhir.” Tambah Lovina.
“Hm…, ikut saya.”
Ke empatnya menarik nafas panjang kemudian dengan lunglai mengikuti bu Siska. namun keempatnya masih sempat melihat bayangan Denis menjauh. Keempatnya memaki Denis dalam hati
To be continue.......