Rabu, 03 Maret 2010

Butterfly (Sebuah Metamorfosa) part I

“Fly, ayo dong bangun! Fly udah telat nih, kamu nggak mau nonton pertandingan Varel yang pertama!” Nathasya menggedor-gedor pintu kamar Fly.

“Aduh ganggu aja sih Nat, ada apa sih?” Fly keluar dengan wajah kusut dan rambut berantakan.

Ada apa? Fly, hari ini Varel mau tanding!”

“Whatz? Astaga, aku lupa…! Tungguin Nat, aku cuci muka dulu!” Fly terlonjak dan langsung melesat menuju kamar mandi.

“Ih dasar jorok, cepetan Fly, kita udah telat nih!” teriak Nathasya.

Fly, Nathasya, Varelia, Milka, adalah empat sahabat. Nama Fly sebenarnya Felina, keluarganya memanggil dia Fe. Tapi berhubung dia suka sekali sama yang namanya kupu-kupu, teman-temannya menjuluki dia si Butterfly. Awalnya hanya ketiga sahabatnya yang memanggil dia dengan panggilan Fly, yang kemudian diikuti semua orang yang kenal dengan Fe. Fe asyik-asyik aja dijuluki si Kupu-kupu, asal jangan ditambahi akhiran malam saja, kan bisa jelek artinya.

Fly adalah anak kelas 1 SMA yang ceria, baik hati, namun emosinya gampang meledak. Fly juga sangat setia kawan, karena itu meski kadang nyebelin ketiga sahabatnya sayang sekali padanya. Fly itu anaknya moody habis. Kalau suasana hainya cerah begitu bangun pagi, bisa dipastikan satu hari itu Fly bakal menjalani hari dengan ceria. Tapi kalau begitu bangun pagi, suasana hatinya sudah hancur-hancuran, Warning: Jangan Dekati Fly!

Selain moody, sifat jelek Fly yang lain adalah anaknya ceroboh, pelupa, suka ngegampangin masalah, tapi terkadang suka juga bikin masalah tambah rumit. Ya Fly memang susah ditebak entah angin apa yang berhembus dihatinya, angin sepoi-sepoikah atau badai tornado, itu mungkin karena sifatnya yang moody. Fly tidak suka dandan dan sedikit tomboy, malah terkadang tak perduli dengan penampilannya.

Fly sangat suka membaca, terutama koMil detektif dan buku karangan Enyd Blyton dan Aghata Christie. Tempat favoritenya membaca bangku yang ada di taman kota. Fly bermimpi suatu saat nanti dia bisa jadi pengarang sehebat dan setenar dua pengarang idolanya itu. Sayang Fly lebih sering mimpi dari pada berusaha untuk meraih mimpinya itu.

Nathasya, atau yang lebih sering dipanggil Nat, adalah si centil sahabat yang paling dekat dengan Fly. Padahal secara sifat mereka berdua sangat beda. Nat sangat suka dandan, gak heran deh hampir setiap 10 menit, Nat selalu berkaca. Nat paling nggak tahan kalau melewati benda yang bisa memantulkan dirinya. Apalagi kalau melewati tempat parkir, Nat pasti menyempatkan diri berkaca di salah satu kaca mobil yang sedang parkir, atau bahkan di kaca spion sepeda motor orang. Tak jarang banyak kejadian konyol kalau Nat berkaca di tempat parkir. Nat hobby nyanyi, dia bermimpi jadi penyanyi terkenal. Penyanyi favoritenya Shania Twain, warna suaranya juga nggak jauh beda dengan penyanyi country itu. Tak seperti Fly yang lebih suka mimpi, Nat sering ikut perlombaan menyanyi, berharap ada pencari bakat yang melihatnya. Sayang prestasi terbesar Nat adalah menjadi juara III Lomba menyanyi Sekotamadya . Nat orangnya ceriwis dan lebih sering menilai sesuatu dari penampilan luarnya, tapi pada dasarnya dia anak yang baik dan sangat setia kawan.

Milka, pendiam, santai, lembut habis, dan nggak banyak bicara. Tapi sekali bicara ketiga temannya pasti menurut padanya. Apalagi kalau mereka mulai beda pendapat, Milka selalu punya solusi untuk jalan keluarnya. Bahkan kalau diantara mereka berempat ada yang bertengkar, Milka selalu dipilih jadi penengahnya, ketiga temannya menjuluki Milka Miss Peace Maker. Cita-citanya ingin jadi psikolog ternama, nggak heran Milka adalah tempat curhatan banyak orang, bukan hanya ketiga sahabatnya. Milka dijuluki tempat curhatan sejuta umat. Karena lembutnya kadang Milka juga dipanggil angel sama teman-temannya. Tapi jangan salah, kalau Milka sudah marah, siapapun tak berani padanya. Tapi Milka terlalu menjaga perasaan orang hingga terkadang mengabaikan perasaannya sendiri.

Varelia, anaknya tomboy habis, sanking tomboynya dia lebih suka dipanggil Varel, meski ibunya selalu memanggil dia Lia. Baginya panggilan Varel terdengar maskulin dan keren. Dia juga dikenal sebagai si Varel pemberontak, sulit mengontrol emosinya, kalau sudah marah selalu meledak-ledak. Meski begitu dia sangat setia kawan. Dia dan Fly selalu jadi sasaran kecerewatan Nat yang memang perduli sekali sama penampilan. Seperti Fly, dia juga tak suka dandan. Varel cinta mati sama bulutangkis. Pemain idolanya Susi Susanti. Varel bermimpi suatu saat dia bisa sehebat Susi Susanti. Untuk menggapai mimpinya dia masuk klub bulu tangkis yang ada di sekolah.

Hari ini pembukaan Pertandingan Bulu tangkis antar Sekolah. Nah hari ini Varel mewakili sekolahnya bertanding di Pertandingan Bulu Tangkis antar Sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar