Jumat, 25 Juni 2010

Mantan Terindah

Suatu sore aku tengah belanja di sebuah mini market, sendiri. Pada awalnya tak ada masalah. Namun ketika melihat bayangan seseorang, tiba-tiba hatiku bergetar. Seolah tahu perasaanku di mini market terdengar lagu Kahitna Mantan terindah. Aku tersenyum lalu menggeleng mengusir rasa melankolis yang tiba-tiba menyapa hatiku.

Dulu, aku pikir, alangkah munafiknya kalau ada seseorang berkata, aku bahagia jika kau bahagia. meski aku tak bisa memilikimu, asal melihatmu bahagia, itu lebih dari cukup!!!!

Hm...sungguh mustahil. Itu pendapatku dulu.
Bukankah kalau kita mencintai seseorang, kita akan berusaha mendapatkannya
cemburu bila dia dengan yang lain
sakit saat tidak bisa memilikinya...

Juga kalimat yang mengatakan: ketika kita kehilangan sesuatu, barulah kita sadari betapa berharganya sesuatu yang hilang. Kau tak akan tahu apa yang kau miliki sebelum kau kehilangan....

Tapi seiring waktu....
ketika aku mengenalmu
ketika kita akhirnya jadian
ketika kita akhirnya harus berakhirRata Penuh
Ketika akhirnya engkau menikah dengan orang lain....

Entah kenapa rasa sakit yang ada tak sesakit yang kupikirkan saat akan melepasmu
Entah kenapa ketika melihat engkau tersenyum bahagia
Ketika melihat matamu berbinar indah
Aku tiba-tiba turut bahagia dan berbisik semoga bahagia selamanya....


Apakah mungkin aku sudah tidak mencintainya lagi....???
Tidak, jantungku masih bergetar hebat setiap menatapnya, tidak pernah berubah seperti saat dulu pertama kali aku mengenalnya

Rinduku masih ada untuknya
Dan dengan membayangkannya masih menciptakan desiran aneh...
Ya, aku masih mencintainya....
Bedanya mungkin adalah aku tidak lagi mencintainya membabi buta seperti dulu
Kini aku mencintainya dengan cara yang lebih dewasa....
Dengan melihatnya bahagia, aku turut bahagia...
Meski kadang ada rasa sakit, tak sebesar rasa bahagia saat melihatmu tertawa meski tak lagi denganku...

Aku tak tahu apa bisa mencintai seseorang yang lain seperti aku mencintaimu...tapi aku berharap yang terbaik buatmu

Aku kini sedang menata hatiku
Mencoba mengembalikannya seperti dulu sebelum saat mengenalmu
Meski sulit aku akan berusaha

Aku mengurungkan niatku membayar di kasir...karena aku melihatnya sedang di kasir bersama istrinya. Aku tak sadar tersenyum kecil, meski pedih menoreh hatiku. Kutunggu mereka selesai. Apakah aku pengecut??? Aku menggeleng, entahlah!!!

Seperti kata kahitna:Mau dikatakan apalagi......

Kamu memang mantan terindahku...maaf dulu aku melukaimu...dan saat aku ingin kembali kau telah merajut kasih dengan yang lain....

Semoga bahagia Selamanya...
Aku menahan air mataku...tidak, aku tidak boleh menangis lagi...